Percaya atau Tidak Ada RX-KiNG Berteknologi Robot ?? Ini Buktinya
Yamaha RX King tahun 1989, motor ini sekarang memiliki tampilan dan teknologi seperti robot. Secara fisik, hampir tidak terlihat lagi bodi RX King yang dikenal sebagai raja jalanan itu. Oleh pemiliknya, Sony Nuryanto yang juga seorang modifikator, teknologi robot ala film Transformer diadopsi ke dalam motor kesayanganya ini.
Takjub dengan dunia robot dan di satu sisi Sony adalah penggemar modifikasi motor, lantas mengilhaminya membuat motor yang menggabungkan dua kesenangannya tersebut. Bermodal nekat dan sebuah ide gila , Sony membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk mewujudkan motor bernama "Blue Angel" ini.
"Kenapa konsepnya robot, karena saya pengin punya motor yang full teknologi. Saya terinspirasi salah satu robot bernama Optimus Prime dalam film Transformer, bisa mengubah bentuk dalam sekejap," ujar Sony ditemui Tribun Jogja
Alhasil, Sony melakukan riset cukup lama agar mimpi memiliki tunggangan yang mirip robot bisa terwujud. Tak tanggung-tanggung, Sony mengaku menghabiskan dana puluhan juta demi motor idamannya itu.
Setelah riset dirasa cukup, Sony menjatuhkan pilihan bahan modifikasi pada motor RX yang bermesin 135 cc. Alasan Sony, selain mengutamakan tampilan berkonsep robot, ia juga ingin memiliki mesin yang tangguh dan RX King dianggapnya memiliki kemampuan tersebut.
Setidaknya ada dua teknologi robot yang diaplikasikan Sony. Pertama, pemakaian air suspension atau suspensi tenaga angin yang memanfaatkan sumber dari sebuah kompresor yang dipasang pada bodi motor.
Menurut Sony, biasanya, suspensi tenaga angin ini digunakan oleh industri berat yang memanfaatkan mesin-mesin besar. Untuk mendapatkan suspensi jenis ini, Sony memesan khusus pada sebuah distributor mesin industri di Solo.
"Dengan suspensi tenaga angin ini, shock depan bisa naik turun sesuai kondisi jalan yang dilalui. Misalnya jalan lurus datar beraspal, bisa menurunkan shock dengan memencet tombol khusus, secara otomatis akan menyesuaikan. Untuk Aki pakai 10 ampere biasanyapakai 3,5 ampere, karena butuh ngangkat motorace, suspensi dan lampu-lampu," terang Sony sembari menunjukkan sistem kerja suspensi tersebut.
Kedua, Sony menggunakan sistem motorace yang terpasang menyatu dengan bodi bagian belakang. Fungsi pemasangan motorace hampir sama dengan fungsi suspensi. Ketika ingin membuat motor lebih tinggi maka tinggal memencet tombol, maka shock belakang akan naik atau turun sesuai keinginan.
"Naik turun suspensi dan motorace kira-kira selisihnya bisa sampai 15 cm. Enaknya kalau jalanan lurus dan halus, pakai yang paling rendah, lebih stabil. Pemakaian motorace idenya dari parabola, saya lihat kan ada motoracenya yang bisa maju mundur sendiri," ungkap Sony yang tergabung dalam club Jogja King Racing (JOKER) ini.
Semoga bermanfaat & bagikan ke temen-temenmu biar tahu
sumber >> jogja.tribunnews.com